DYA N BIDADARI IMPIANNYA

kemarin aq ketemu seorang teman. teman kuliah. teman dekat yang tak seberapa dekat (nah lho,bingung kan?). teman yg suka protes-protesan. teman yang oleh calon suami qu pernah saling curhat karena mengeluh tidak romantis. hahaha. perjalanan panjang deh ttg semua itu.

balik lagi ke teman qu itu. aq senang berteman dengan dya. ya..bukan hanya karena calon suami qu setuju aq dekat dengan dya yang juga sudah sangat di kenalnya. dya tidak ngoyo pada hidup. dya meneruskan usaha keluarga. dya susah jatuh cinta (sorry,bukan gay. hehehe). dya hanya butuh waktu sedetik untuk mengatakan bahwa dya jatuh cinta pada seorang perempuan. yaitu dari pandangan pertama.

aq pernah mentertawakan dya. jatuh cinta pada sso pada pandangan pertama? bull shit. mana mungkin. tapi dya benar. sejauh ini begitulah cara dya jatuh cinta. termasuk pada salah seorang teman dekat qu saat di organisasi dulu. pacarannya memang sebentar. tapi dya butuh tujuh tahun untuk ngelupain teman qu itu. dasyhatnya cinta. aq salut.

kemarin dya curhat sedang jatuh cinta. pada wanita yang sudah (katanya) bertunangan. oh no....mengganggu hubungn orang lain paling pantang bagi aq. tapi dya bilang dya sesuku dengan cewe itu. jadi ga mungkin untuk di teruskan. aq dengan jahatnya langsung mengelus dada bersyukur. bukan tanpa maksud, aq ga suka teman qu menjadi pengganggu. ataupun nantinya di ganggu. bukankah sebab akan ada akibat? begitu pula nanti sebaliknya. kalau qmu ga pernah mengganggu hubungan orang lain, ya insyaallah hubungan mu juga ga bakal pernah diganggu.

aq ktakan ke dya, untuk mencapai titik puncak, qmu harus melewati beberapa titik lainnya. qmu harus punya sikap. ya..kalau memang ditentang oleh adat, qmu ga bisa tentang. qmu mau seumur hidup di musuhi oleh adat? qmu mau seumur hidup di jadikan contoh kasus hingga keturunan cucu cicit mu kelak? nggak kan?

aq bersyukur, dya itu kelihatan tulus melepas bidadari yang katanya udah mencuri hatinya. aq tahu, dya akan mendapatkan yang terbaik. aq tahu, dya akan mendapatkan yang istimewa. kuncinya cuma satu, bersabar.